A. Membuat Klise Film
     Pembuatan klise merupakan langkah awal yang harus ada dalam proses pekerjaan batik sablon. Karena dari pekerjaan inilah proses pekerjaan dimulai. Klise batik sablon adalah bahan awal (master) yang nantinya akan dipindahkan ke dalam plangkan screen dan menjadi alat cetak.

     Film klise adalah gambar pola yang dibuat di atas lembaran mika plastik bening dengan bahan tinta yang pekat dan tidak tembus cahaya. Hal ini disebabkan sistem afdruk menggunakan penyinaran. Langkah ini dapat dikerjakan apabila desain pola di atas kertas sudah jadi. Pemindahan pola ke atas mika plastik bisa dilakukan dengan komputer, namun dapat pula dilakukan dengan tangan. Letakkan plastik mika di atas pola gambar yang telah dibuat di atas kertas . Kemudian turunlah dengan tinta yang khusus untuk pembuatan film.
 

B. Membuat Plangkan Master
     Yang dimaksud membuat plangkan master yaitu membuat alat cetak saring yang berguna untuk proses produksi. Besar kecilnya ukuran plangkan tergantung rencana benda yang diinginkan. Untuk membuat taplak meja ukuran plangkan sesuai ukuran taplak tersebut. Demikian pula untuk membuat sarung atau kain panjang. Namun demikian untuk penyablonan secara masal atau dalam jumlah panjang maka dibutuhkan meja yang panjang untuk menggelar kain mori.
      Ada dua cara pembuatan plangkan master, yaitu :
1. Dengan cara langsung
   Yang dimaksud cara langsung disini adalah pemindahan pola ke atas screen plangkan dengan cara menggambar secara langsung. Cara langsung ini membutuhkan beberapa alat dan bahan antara lain ; pensil, canting biasa (berbagai ukuran) , kuas, lak, gambar pola,  dan sebagainya. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada intinya sebagai berikut :
a. Pemindahan Pola
   Siapkan pola di atas kertas lalu letakkan pola di atas meja kerja yang permukaannya rata, jangan lupa sebelum kerja ini dilakukan yakinkan bahwa meja telah dilapisi koran bekas atau benda lain untuk menjaga kebersihan meja. Letakkan plangkan yang akan dibuat pola di atas kertas gambar rencana tersebut dengan posisi terlentang atau bagian permukaan berada di bawah. Hal ini penting supaya gambar yang diinginkan nantinya tidak terbalik. Kesalahan dalan peletakkan posisi plangkan ini akan menyebabkan gambar rencana jadi terbalik dari yang direncanakan.
Karena kain screen terbuat dari bahan monil maka ketika plangkan diletakkan di atas kertas gambar rencana, maka gambar rencana di atas kertas itu masih dapat terlihat secara jelas.
b. Pelapisan Lak
    Langkah berikutnya adalah menyempurnakan gambar. Gambar dengan pensil tersebut kemudian kita pertegas dengan lak dibagian luarnya. Dengan demikian akan terjadi gambar secara negatif, artinya gambar yang kita buat dengan pensil justru yang tidak diberi lapisan lak. Pelapisan atau pemberian lak pada screen dilakukan dengan alat canting yang yang biasa digunakan dalam batik tulis. Untuk bidang-bidang yang luas dapat menggunakan kuas atau scraf mika. Pemberian lak harus benar-benar menutup pori-pori screen sehingga tidak menyebabkan kebocoran pada screen sablon.
Karena itu sebelum proses penyablonan dilakukan keseluruhan screen harus diperiksa agar bila ada kebocoran segera dapat diperbaiki. Adapun penutupan atau perbaikan bagian-bagian lak yang bocor dapat dilakukan dengan melapisinya lagi dengan lak hingga rapat, kegiatan ini disebut dengan istilah menusir.

2. Dengan Cara Afdruk
    Selain dengan cara langsung pembuatan pola juga dapat dilakukan dengan cara afdruk. Yang dimaksud dengan cara afdruk yaitu teknik menggunakan pengembangan (pemindahan gambar) melalui penyinaran. Untuk itu dibutuhkan bahan-bahan afdruk seperti :
a. film (Klise)
b. Imulsi (obat kimia) untuk pengembangan